Halaman

Kamis, 25 Oktober 2012

Laporan Praktikum Hukum Hooke


     1.     Judul                      : Percobaan Hukum Hooke                                                                     
        2.    Tujuan                    : Mempelajari Hukum Hooke

 
     3.     Dasar Teori            :
Robert Hooke pada tahun 1676, mengusulkan suatu hukum fisika menyangkut pertambahan panjang sebuah benda elastik yang dikenai oleh suatu gaya. Menurut Hooke, pertambahan panjang berbanding lurus dengan gaya yang diberikan pada benda. Secara matematis, hukum Hooke ini dapat ditulis sebagai
F=-k x
Dengan F= gaya yang bekerja (N)
k = konstanta gaya (N/m)
x = pertambahan panjang (m)
Tanda negatif (-) dalam persamaan menunjukkan berarti gaya pemulih berlawanan arah dengan perpanjangan.
”jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas,pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.
Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai Hukum Hooke.Untuk menyelidiki berlakunya hukum hooke, kita bisa melakukan percobaan pada pegas. Selisih panjang pegas ketika diberi gaya tarik dengan panjang awalnya disebut pertambahan panjang( l).
Seperti kita menyelidiki sifat elastisitas bahan, kita juga mengukur pertambahan panjang pegas dan besarnya gaya yang diberikan.Dalam hal ini,gaya yang diberikan sama dengan berat benda = massa x percepatan gravitasi.
Pegas ada disusun tunggal, ada juga yang disusun seri ataupun paralel. Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing-masing pertambahan panjang pegas sehingga pertambahan total x adalah:
x = x1 + x2
                    =+
                    =+
Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel ,pertambahan panjang masing-masing pegas sama (kita misalkan kedua pegas identik),yaitu
                         x1 = x2 = x. Dengan demikian:
Kp= k1 + k 2
Perlu selalu di ingat bahwa hukum hooke hanya berlaku untuk daerah elastik, tidak berlaku untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik. Menurut Hooke, regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang dimaksud dengan regangan adalah persentase perubahan dimensi. Tegangan adalah gaya yang menegangkan per satuan luas penampang yang dikenainya.
Sebelum diregangkan dengan gaya F,energi potensial sebuah pegas adalah nol,setelah diregangkan energi potensial nya berubah menjadi:
E= kx2

          4. Alat dan bahan      :

1.      Statif
2.      Mistar 1 meter
3.      Beban gantung
4.      Karet atau pegas

5.    Cara Kerja

1.      Susunlah alat – alat seperti berikut

2.      Ukurlah panjang panjang karet atau pegas (xo).
3.      Tambahkan beban gantung 50 gram. Dan ukurlah pertambahan panjang(∆x)
4.      Ulangi kegiatan 3 di atas hingga persediaan beban gantung habis.
5.      Hitung berat beban
                           w = m.g
 gaya berat ini merupakan gaya F yang berkerja pad karet / pegas

6.      Data Pengamatan       :

No
m(kg)
W = mg = F (N)
∆ x (m)
K =  N/m
1
5 x 10-2
49      x 10-2
5,2 x 10-2
9,42
2
6 x 10-2
58,8   x 10-2
6,4 x 10-2
9,19
3
7 x 10-2
68,6   x 10-2
7,2 x 10-2
9,53
4
8 x 10-2
78,4   x 10-2
8,6 x 10-2
9,12
5
9 x 10-2
88,2   x 10-2
9,6 x 10-2
9,19


7.      Pembahasan         
     Pada data pertama yakni nilai m adalah 5 x 10-2 kg, F adalah 49 x 10-2N dan ∆x  adalah 5,2 x 10-2 m , maka konstanta yang didapat adalah 9,42 N/m. Pada data kedua yakni nilai m adalah 6 x 10-2 kg, F adalah 58,8 x 10-2  N dan ∆x adalah 6,4 x 10-2 m, maka konstanta yang didapat adalah 9,19 N/m Pada data ketiga yakni nilai m adalah 7 x 10-2 kg, F adalah 68,6 x 10-2 N dan ∆x adalah 7,2 x 10-2 m, maka konstanta yang didapat adalah 9,53 N/m. Pada data keempat yakni nilai m adalah 8 x 10-2 kg, F adalah 78,4 x 10-2 N dan ∆x adalah 8,6 x 10-2 m, maka konstanta yang didapat adalah 9,12 N/m. Pada data kelima nilai m adalah 9 x 10-2 kg, F adalah 88,2 x 10-2 N dan ∆x adalah 9,6 x 10-2 m, maka konstanta yang di dapat adalah 9,19 N/m.

8.      Kesimpulan          :
Gaya yang dikerjakan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas. Semakin besar pertambahan panjang pegas maka, semakin besar pula gaya yang dikerjakan pada pegas.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut F = k x

Tidak ada komentar: